Alat Pelindung Diri (APD) merupakan komponen vital bagi seorang tenaga medis, guna memastikan tubuh mereka tetap aman selama menangani pasien. Untuk kasus virus Corona (COVID-19) yang kini sedang terjadi, APD dibutuhkan untuk menjaga tenaga medis dari paparan virus yang bisa saja menginfeksi mereka. Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), untuk COVID-19 sendiri memungkinkan tenaga medis mengalami paparan melalui tiga hal: droplet atau cipratan; kontak dengan pasien; serta airbone saat tindakan yang menimbulkan aerosol, seperti saat intubasi atau ketika pengambilan sampel laboratorium. Maka dari itu, penting untuk memastikan ketersediaan APD bagi para tenaga medis. Namun, kini, untuk kasus COVID-19 kebutuhan ADP yang begitu tinggi tidak dibarengi dengan ketersediaannya. Dilansir dari Antara, untuk kasus pandemi COVID-19, APD tidak hanya digunakan dan diperlukan oleh dokter, perawat, dan tenaga medis saja. Akan tetapi, pasien dan masyarakat juga membutuhkan, sehingga diperlukan produksi APD sendiri. Ketua Aliansi Telemedis Indonesia Bambang Wibowo mengimbau bagi masyarakat dan fasilitas kesehatan yang membuat APD agar memperhatikan kualifikasi dan spesifikasi bahan produksi. Berikut ini cara membuat dan menggunakan APD secara baik dan tepat. Spesifikasi Bahan Pertama kali yang harus diperhatikan saat ingin membuat APD adalah prinsip yang harus dipenuhi dalam pemilihannya. Adapun Kemenkes menjelaskan bahwa APD paling tidak harus memenuhi prinsip, (1) harus dapat memberikan perlindungan; (2) ringan dan nyaman; (3) fleksibel; (4) tidak menimbulkan bahaya tambahan; (5) tidak mudah rusak; (6) memenuhi standar yang ada; (7) pemeliharaan mudah; serta (8) tidak membatasi gerak. Lebih jauh, Kemenkes juga menjelaskan bahwa APD setidaknya memenuhi spesifikasi sebagai berikut: - Masker bedah harus mampu memblokir percikan dan tetesan partikel besar. Jika ketersediaan sedang krisis, bisa juga menggunakan masker sekali pakai (N95), yang disegel ketat di sekitar hidung dan mulut. - Pelindung wajah harus menutup seluruh bagian wajah dan berbahan plastik jernih dan transparan. - Pelindung mata harus dapat menutup erat di sekitaran mata dengan bahan yang dapat digunakan kembali setelah dipakai. - Apron harus berbahan plastik sekali pakai atau bahan plastik berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali. - Gaun sekali pakai harus berbahan synthetic fibers, missal polypropylene, polyester, atau polyethylene. - Gaun dipakai berulang harus berbahan 100 persen katun atau 100 persen polyester, atau kombinasi keduanya yang bisa dipakai hingga 50 kali, kecuali jika mengalami kerusakan. - Sarung tangan idealnya harus tahan robek, tahan bocor, biocompatibility, dan pas pada tangan pasien dengan bahan yang direkomendasi lateks karet, polyvinyl chloride (PVC), nitrile, dan polyurethane. - Sepatu pelindung hendaknya harus menutup seluruh kaki bahkan betis apabila gaun yang digunakan tidak mampu menutup sampai ke bawah, dengan bahan karet yang dilapis kain tahan air. Cara menggunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis panduan tentang bagaimana cara menggunakan APD yang baik dan tepat. Berikut ini langkah-langkahnya : 1. Memasang
- Langkah pertama: kumpulkan semua APD yang tersedia, serta tentukan tempat memakai dan mencopotnya. Usahakan ada seorang teman atau jika tidak ada, minimal ada cermin yang dipakai.
- Langkah kedua: Kenakan gaun, yang diikuti dengan pelindung wajah atau masker bedah dan pelindung mata. Untuk masker dan pelindung mata, pastikan tersegel secara ketak.
- Langkah ketiga: pakailah sarung tangan dan sepatu pelindung. 2. Mencopot
- Langkah pertama: hindari kontak dengan orang lain, dan lucuti APD mulai dari yang paling terkontaminasi.
- Langkah kedua : Lepas gaun dan sarung tangan dengan cara menggulung dari dalam ke luar, kemudian buang ke tempat yang semestinya. - Langkah ketiga: cuci tangan
. -Langkah keempat: copot pelindung wajah dari belakang kemudian buang, begitu pula jika Anda memakai masker dan pelindung mata. Untuk pelindung mata, letakan di tempat terpisah untuk diproses ulang.
- Langkah kelima: cuci tangan kembali.
0 Komentar